Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:01:30【Tempat Makan】750 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(214)
Artikel Terkait
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke
- Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa
Resep Populer
Rekomendasi

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat